Hubungan bilateral Indonesia dengan Australia kembali memanas dengan adanya rencana Hukuman mati terhadap 2 warga negara Australia yang menjadi gembong narkoba yang diantara itu adalah kelompok geng "Bali Nine", sebenarnya tidak hanya dari Australia saja yang saat ini memanas, ada dari Brasil yang juga ikut menjadi dilema bilateral. Namun terasa sekali kalau dari Australia salah satu pejabat tingkat tingginya mendapat sorotan publik.
Karena memang terbiasa melontarkan kata-kata kontroversial Abott kembali membuat hubungan Indonesa vs Australia ini menjadi semakin panas lagi, ketika Bishop menjalankan penanganan warganya melalui diplomatik, Abbot malah membuat publik di kejutkan dengan pernyataan tentang balas budi akan bantuan yang pernah Australia berikan untuk Tsunami aceh beberapa tahun lalu.
Sebagai orang awam aku menyikapi dan membaca beberapa tagar dalam hastag di twitter #KoinUntukAustralia #CoinForAustralia dan #CoinForAbbott bahwa wajar warga kita merasa gerah akan pernyataan PM Abbott itu, walau memang dia agak radikal dalam tiap pernyataannya, namun bahwa itu adalah opini pribadi dia, dan sah-sah saja ketika negara itu memang memperjuangkan warganya yang terkena hukuman mati, apapun kasusnya. Yang salah adalah bahwa pernyataan itu keluar dari mulut sang PM.
Karena bagaimanapun pernyataan itu tidak seluruhnya berasal dari sebuah negara, dimana banyak sekali warganya yang juga mengecam Abbott akan pernyataan itu, bahkan gosip akan dilengserkannya Abbott bukan berita basi lagi. Pernyataan Abbott adalah murni politik, sementara yang terjadi dan reaksi masyarakat adalah mereka menyetujui hukuman yang memang layak diberikan, itu yang saya lihat dari reaksi warga Australia dengan kekacauan ini. Dan jika dikaitkan dengan Aceh saat Tsunami melanda Abbott bukanlah PM saat itu, that's right?